GAMBARAN
UMUM
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam waktu yang relatif singkat
akuntansi sektorpublik telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sat ini
terdapat perhatian yang lebih besar terhadap praktik akuntansi yang dilakukan
oleh lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan milik Negara/ daerah, dan berbagai
organisasi publik lainnya dibandingkan dengan pada masa-masa sebelumnya.
Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat untuk dilakukan transparansi
dan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektorpublik.
Akuntansi sektorpublik memiliki
kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik.
Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks
dibandingkan dengan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya
disebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya, akan
tetapi juga karena kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut. Secara
kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan
(pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik
Negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan organisasi massa,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Universitas, dan organisasi nirlaba lainnya.
Jika dilihat dari variable lingkungan, sektorpublik dipengaruhi oleh banyak
factor tidak hanya factor ekonomi semata, akan tetapi factor politik, social,
budaya, dan historis juga memiliki pengaruh yang signifikan. Sektorpublik tidak
seragam dan sangat heterogen.
Meskipun terdapat perbedaan di
antara sektorpublik dengan sektor swasta, yang perlu ditekankan bukan pada
mencari perbedaan dan mempertentangkan antara kedua sektor tersebut. Fokus
perhatian hendaknya lebih ditekankan pada upaya untuk memajukan sektorpublik
yang dianggap kurang efisien dan kurang menarik agar tidak tertinggal jauh
dengan sektor sawasta yang dipandang lebih maju dan efisien.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa
Definisi Akuntansi Menurut Accounting
Principle Board (APB) ?
2. Apa Fungsi (Peran) Akuntansi?
3. Apa Definisi Akuntansi Sektor Publik?
4. Apa Ciri-ciri Sektor Publik?
5. Apa Ciri-ciri Akuntansi Sektor Publik?
6. Apa Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik?
7. Apa Jenis-jenis Organisasi Sektor Publik?
8. Apa Tujuan Akuntansi Sektor Publik?
9. Apa Faktor-faktor yang Menentukan Model Akuntansi Pemerintahan?
10. Apa Persamaan Sektor Publik dengan Sektor Swasta?
11.
Apa Perbedaan
Sifat dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik dengan Sektor Swasta?
12.
Apa Perbedaan Stakeholder Sektor Publik Dengan
Sektor Swasta?
13. Apa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Akuntansi Sektor
Publik?
14.
Bagaimana Sejarah
Perkembangan Akuntansi Sektor Publik?
15.
Apa saja Catatan
dalam Upaya Pengembangan Akuntansi Pusat dan Daerah?
16.
Apa saja yang termasuk ke dalam Lingkungan
Sektor Publik?
C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Akuntansi Menurut Accounting
Principle Board (APB).
2. MengetahuiFungsi (Peran)
Akuntansi.
3. MengetahuiDefinisi
Akuntansi Sektor Publik.
4. MengetahuiCiri-ciri
Sektor Publik.
5. MengetahuiCiri-ciri
Akuntansi Sektor Publik.
6. MengetahuiSifat dan
Karakteristik Akuntansi Sektor Publik.
7. MengetahuiJenis-jenis
Organisasi Sektor Publik.
8. MengetahuiTujuan
Akuntansi Sektor Publik.
9. MengetahuiFaktor-faktor
yang Menentukan Model Akuntansi Pemerintahan.
10. MengetahuiPersamaan
Sektor Publik dengan Sektor Swasta.
11.
MengetahuiPerbedaan Sifat dan Karakteristik Organisasi
Sektor Publik dengan Sektor Swasta.
12.
MengetahuiPerbedaan Stakeholder Sektor Publik Dengan Sektor Swasta.
13. MengetahuiFaktor-faktor
yang Mempengaruhi Pengembangan Akuntansi Sektor Publik.
14.
MengetahuiSejarah Perkembangan Akuntansi Sektor
Publik.
15.
MengetahuiCatatan dalam Upaya Pengembangan
Akuntansi Pusat dan Daerah.
16.
MengetahuiLingkungan Sektor Publik.
2.
PEMBAHASAN
AKUNTANSI adalah “seni pencatatan, penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang
berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses
tersebut.” (Suwardjono).
Dari sudut bidang studi, AKUNTANSI diartikan sebagai “seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan
penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan
cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.”
Dari sudut proses atau kegiatan
praktik, AKUNTANSI diartikan sebagai “proses
pengidentifikasian, pengukuran, pengakuan (pencatatan), pengklasifikasian,
penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi dari
kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit
organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi
pihak yang berkepentingan.”
A.
Definisi Akuntansi Menurut Accounting Principle Board (APB)
AKUNTANSI dari sudut
fungsinya adalah “suatu kegiatan jasa.
Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat
keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi – dalam membuat pilihan-pilihan yang nalar
diantara berbagai alternatif arah tindakan. Akuntansi meliputi beberapa cabang,
antara lain akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, dan akuntansi pemerintahan.”
(Accounting Principle Board (APB)
dalam Halim, 2001)
B.
Fungsi (Peran)
Akuntansi
1.
Menyediakan
informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi.
2.
Informasi yang
dihasilkan oleh akuntansi dimaksudkan agar berguna sebagai input yang
dipertimbangkan dalam pengambilankeputusan ekonomi yang rasional.
3.
Cabang- cabang
akuntansi cukup banyak, salah satunya adalah akuntansi pemerintahan (sektorpublik).
C.
Definisi Akuntansi
Sektor Publik
“Sebuah kegiatan jasa dalam rangka penyediaan informasi kuantitatif
terutama yang bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna pengambilan
keputusan ekonomi yang nalar dari pihak-pihak yang berkepentingan atas berbagai
alternatif arah tindakan.”
D.
Ciri-ciri Sektor
Publik
1.
Sumber daya
entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali
atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2.
Menghasilkan
barang dan/ atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas
menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri
atau pemilik entitas tersebut.
3.
Tidak ada
kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau
ditebus kembali, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau
pembubaran entitas.
E.
Ciri-ciri Akuntansi
Sektor Publik
1.
Karena
keinginan mengejar laba tidak inklusif di dalam usaha dan kegiatan lembaga
pemerintahan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan rugi laba tidak
perlu dilakukan
2.
Karena lembaga
pemerintahan tidak dimiliki secara pribadi sebagaimana halnya perusahaan, maka
dalam akuntansi pemerintahan pencatatan pemilikan pribadi juga tidak perlu
dilakukan
3.
Karena sistem
akuntansi pemerintahan suatu negara sangat dipengaruhi oleh sistem pemerintahan
negara yang bersangkutan, maka bentuk akuntansi pemerintahan berbeda antara
suatu negara dengan negara yang lain – tergantung pada sistem pemerintahannya.
4.
Karena fungsi
akuntansi pemerintahan adalah untuk mencatat, menggolong-golongkan, meringkas
dan melaporkan realisasi pelaksanaan anggaran suatu negara, maka
penyelenggaraan akuntansi pemerintahan tidak bisa dipisahkan dari mekanisme
pengurusan keuangan dan sistem anggaran tiap-tiap negara.
F.
Sifat dan
Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi merupakan sutau aktivitas yang
memilki tujuan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil tersebut harus memiliki
manfaat. Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi
pada sektor swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut
disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Komponen
lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi:
a. Faktor ekonomi meliputi antara lain :
•
Pertumbuhan ekonomi
•
Tingkat inflasi
•
Tenaga kerja
•
Nilai tukar mata uang
•
Infrastruktur
•
Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
b. Faktor politik
meliputi antara lain :
•
Hubungan negara dan masyarakat
•
Legitimasi pemerintah
•
Tipe rezim yang berkuasa
•
Ideologi negara
•
Elit politik dan massa
•
Jaringan Internasional
•
Kelembagaan
c. Faktor kultural meliputi antara lain :
•
Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
•
Sistem nilai di masyarakat
•
Historis
•
Sosiologi masyarakat
•
Karakteristik masyarakat
•
Tingkat pendidikan
d. Faktor demografi
meliputi antara lain :
•
Pertumbuhan penduduk
•
Struktur usia penduduk
•
Migrasi
•
Tingkat kesehatan
G.
Jenis-jenis
Organisasi Sektor Publik
Organisasi-organisasi
sektorpublik sering kita jumpai dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita berurusan dengan instansi pemerintah, seperti Departemen
Pendidikan, Departemen Tenaga Kerja, Kantor pencatatan sipil, atau Kepolisian.
Kita juga berinteraksi dengan berbagai organisasi keagamaan, seperti MUI,
Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, PGI (Persatuan Gereja Indonesia), KWI
(Konfrensi Waligereja Indonesia), dan lain-lain. Di bidang pendidikan dan
kesehatan, kita mendapati beragam organisasi sektorpublik, seperti universitas,
sekolah-sekolah, rumah sakit, puskesmas, dan balai-balai kesehatan. Yang juga
termasuk organisasi sektorpublik adalah partai-partai politik dan LSM-LSM di
berbagai bidang.
Jika dilihat secara
garis besar, jenis-jenis organisasi sektorpublik diatas dapat dibagi menjadi
tiga.
1. Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektorpublik yang
berbentuk instansi pemerintah berikut.
a. Pemerintah Pusat,
termasuk di dalamnya:
1) Kementrian seperti
Departemen Dalam Negeri, Departemen Sosial, Departemen Keuangan,dan lain-lain.
2) Lembaga dan badan
Negara sepeti KPU,KPK, dan lain-lain.
b. Pemerintah Daerah,
termasuk di dalamnya:
1) Satuan Kerja
Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan,
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah, Kantor Pencatatan Sipil,dan
lain-lain.
2. Organisasi Nirlaba
Milik Pemerintah
Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian organisasi sektorpublik
yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi milik pemerintah.
Contohnya:
a. Perguruan tinggi
BHMN
b. Rumah sakit milik
pemerintah seperti RSCM, RS Daerah.
c. Yayasan-yayasan
milik pemerintah.
Pada perkembangannya,
sebagian organisasi dalam kelompok ini dikategorikan dalam kelompok yang lebih
khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
3.
Organisasi Nirlaba Milik Swasta
Organisasi nirlaba milik swasta ini
merupakan bagian organisasi sektorpublikyang dimiliki dan dikelola oleh pihak
swasta.
Contohnya:
a.
Yayasan seperti Sampoerna Foundation,
Dompet Dhuafa Republika, dan lain-lain.
b.
Sekolah dan universitas swasta
c. Rumah sakit milik
swasta.
H.
Tujuan Akuntansi
Sektor Publik
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal
pokok, yaitu penyediaan informasi, pengendalian manajemen, dan
akuntabilitas.American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993)
menyatakan bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk :
1. Memberikan informasi
yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisiensi dan ekonomis atas suatu
operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini
terkait dengan pengendalian manajemen (management control).
2. Memberikan informasi
yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab
mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang
menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan
kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan
ini terkait dengan akuntanbilitas (Accountability).
Informasi akuntansi berguna untuk bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan, terutama untuk membantu manajer dalam
melakukan alokasi sumber daya. Informasi akuntansi dapat digunakan untuk
menentukan biaya suatu program, proyek, atau aktivitas serta kelayakannya baik
secara ekonomis maupun teknis.
Informasi akuntansi dapat digunakan untuk
membantu dalam pemilihan program yang efektif dan ekonomis serta untuk
penilaian investasi. Pemilihan program yang tepat sasaran, efektif, dan
ekonomis akan sangat membantu dalam proses penganggaran.
Untuk melakukan pengukuran kinerja, pemerintah
memerlukan informasi akuntansi terutama untuk menentukan indikator kinerja
(performance indicator) sebagai dasar penilaian kinerja. Informasi akuntansi
memiliki peran utama dalam menentukan indikator kinerja sektor publik.
I.
Faktor-faktor yang
Menentukan Model Akuntansi Pemerintahan
1.
STRUKTUR
PEMERINTAHAN; Pada pemerintahan demokratis, struktur pemerintah biasanya
berdasarkan sistem “checks and
balances” yang biasanya dilakukan dengan pemisahan fungsi pemerintahan
(eksekutif, legislative, dan yudikatif).
2.
SIFAT DARI
SUMBER DAYA; Disektor dunia usaha swasta, terdapat hubungan langsung antara
barang atau jasa yang diberikan dengan harga yang harus dibayar pembeli. Di sektor
pemerintah tidak ada hubungan langsung antara barang atau jasa yang diberikan
dengan harga yang harus dibayar pembeli. Sangat sulit untuk mengidentifikasi
hubungan pertukaran antara pajak yang dibayar dengan jasa yang diterima.
3.
PROSES POLITIK;
Rakyat atau warga Negara melalui wakil-wakilnya dapat memengaruhi pemerintah.
Rakyat dapat menekan pemerintah agar memberikan sejumlah jasa yang maksimum
kepada rakyat dengan jumlah pembayaran pajak yang minimum. Selain itu, tidak
seperti di sektor swasta, pemerintah harus menghasilkan pendapatan (non revenue
producing assets), seperti taman, jalan, dan bangunan umum lainnya.
J.
Persamaan Sektor
Publik dengan Sektor Swasta
Meskipun sektor publik memiliki sifat dan
karakteristik yang berbeda dengan sektor swasta, akan tetapi dalam beberapa hal
terdapat persamaan, yaitu:
1.Memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi
2.Mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima umum;
Objectivity, Cosistency, Materiality, Full Disclosure
3.Merupakan bagian integral sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya
menggunakan sumber
daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
4.Menghadapi masalah yang sama yaitu kelangkaan sumber daya (scarcity of resources),sehingga baik sektor
publik maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif dan
efisien.
5.Prosespengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan; membutuhkan informasi yang handal dan releven untuk
melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian.
6.Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik pemerintah
maupun swasta sama-sama bergerak di bidang transportasi massa,pendidikan,
kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya..
7.Terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
diisyaratkan.
K.
Perbedaan Sifat dan
Karakteristik Organisasi Sektor Publik dengan Sektor Swasta
Perbedaan sifat dan
karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan
membandingkan beberapa hal, yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pola
pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, stakeholder
yang dipengaruhi, dan sistem akuntansi yang digunakan.
1. Tujuan organisasi
Dilihat
dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta.
Perbedaan menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta
terdapat tujuan untuk memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan pada sektor
publik adalah pemberian pelayanan publik, dan penyediaan pelayanan publik.
Tetapi meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik,
tidak berarti organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang
bersifat finansial. Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan finansial,
akan tetapi hal tersebut berbeda baik secara filosofis, konseptual, dan
operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.
2. Sumber Pembiayaan
Perbedaan
sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan
organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau
sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta
dalam hal bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan
berasal dari pajak dan retribusi, charging for service, laba perusahaan milik
negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah,
dan pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan yang ditetapkan. Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan
dipisahkan menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal
terdiri atas bagian laba yang diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained
earnings) dan modal pemilik. Sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank,
penerbitan obligasi, dan penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari
publik.
3. Pola
Pertanggungjawaban
Manajemen
pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham)
dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen bertanggung
jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor
publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat (publik
funds). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan
horisontal. Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tinggi,
misalnya pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada pemerintah pusat.
Pertanggungjawaban horisontal (horisontal accountability) adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
4. Struktur
Organisasi
Secara
kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta.
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis,
sedangkan struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah satu
faktor utama yang membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah adanya
pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi sektor publik. Tipologi
pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan sangat
berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada sektor publik. Sektor
publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan sektor swasta.
Kompleksitas organisasi akan berpengaruh terhadap struktur organisasi.
5. Karakteristik
Anggaran dan Stakeholder
Jika
dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublkasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan
didiskusikan. Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran
pada sektor swasta bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan
rahasia perusahaan. Dari sisi stakeholder, pada sektor publik stakeholder
dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal, pada stakeholder internal
antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR, DPR, dan sebagainya), Kelompok
politik (partai politik), manajer publik (gubernur BUMN, BUMD), pegawai
pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti masyarakat
pengguna jasa publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan organisasi
sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas
organisasi, Bank sebagai kreditor pemerintah, Badan-badan internasional (IMF,
ADB, PBB, dan sebagainya), investor asing, dan generasi yang akan datang. Pada
sektor swasta, stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan
pemegang saham. Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat
buruh, pemerintah, pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang
dan pasar modal.
6. Sistem Akuntansi
Perbedaan
yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Pada sektor swasta sistem
akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis akrual (accrual
accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem
akuntansi berbasis kas (cash basis accounting).
L.
Perbedaan Stakeholder Sektor Publik Dengan
Sektor Swasta
Stakeholder Eksternal:
1. Masyarakatpenggunajasapublik
2. Masyarakatpembayarpajak
3. Perusahaan danorganisasisosialekonomi
yang menggunakan
pelayananpubliksebagai
input atasaktivitasorganisasi
4. Bank sebagaikreditorpemerintah
5. Badan-badaninternasional,
seperti Bank Dunia, IMF,
ADB, PBB, dsb.
6. Investor asingdancountry
analyst
7. Generasi yang akandatang
Stakeholder Internal:
1. Lembaganegara (misalnya:
kabinet, MPR, DPR/DPRD, dsb)
2. Kelompokpolitik
(partaipolitik)
3. Manajerpublik (gubernur,
bupati, direktur BUMN/BUMD)
4. Pegawaipemerintah
|
Stakeholder Eksternal:
1. Bank sebagaikreditor
2. Serikatburuh
3. Pemerintah
4. Pemasok
5. Distributor
6. Pelanggan
7. Masyarakat
8. Serikatdagang (trade union)
9. Pasar modal
Stakeholder Internal:
1. Manajemen
2. Karyawan
3. Pemegangsaham
|
Stakeholder SektorPublik
|
|
Stakeholder SektorSwasta
|
M.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pengembangan Akuntansi Sektor Publik
1.Perangkat Hukum dan Perundang-undangan.
2.Sistem Akuntansi Pemerintahan
3.Kebijaksanaan Otonomi Daerah
4.Sumberdaya Manusia
5.Lingkup Pekerjaan dan Jenjang Karir
6.Teknologi Informasi
N.
Sejarah Perkembangan
Akuntansi Sektor Publik
Istilah “SEKTOR
PUBLIK” mulai dipakai pertama kali pada tahun 1952. Tahun 1950-an dan 1960-an
sektor publik memainkan peran utama sebagai pembuat dan pelaksana strategi
pembangunan. Salah
satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi BUMN.
Pada tahun 1959 pemerintahan orde lama mulai
melakukan kebijakan-kebijakan berupa nasionalisasi perusahaan asing yang
ditransformasi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tetapi karena tidak
dikelola oleh manajer profesional dan terlalu banyaknya ‘politisasi’ atau
campur tangan pemerintah, mengakibatkan perusahaan tersebut hanya dijadikan
‘sapi perah’ oleh para birokrat.
Pada tahun 1970-an,
adanya kritikan dan serangan dari pendukung teori pembangunan radikal
menunjukan kesan ingin mempertanyakan kembali peran sektor publik dalam
pembangunan. Sehingga
sejarah kehadirannya tidak memperlihatkan hasil yang baik dan tidak
menggembirakan. Kondisi ini terus berlangsung pada masa orde baru. Lebih
bertolak belakang lagi pada saat dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 1983 tentang fungsi dari BUMN. Dengan memperhatikan beberapa fungsi
tersebut, konsekuensi yang harus ditanggung oleh BUMN sebagai perusahaan publik
adalah menonjolkan keberadaannya sebagai agent of development daripada sebagai
business entity.
Terlepas dari itu semua, bahwa keberadaan
praktik akuntansi sektor publik di Indonesia dengan status hukum yang jelas
telah ada sejak beberapa tahun bergulir dari pemerintahan yang sah. Salah
satunya adalah Perusahaan Umum Telekomunikasi (1989).
Tahun 1980-an
reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri maju – terutama
negara Anglo-Saxon, sebagai jawaban atas berbagai kritikan, è mengadopsi pendekatan New Publik
Management (NPM) dan reinventing
government, mengadopsi (dari sektor swasta) mekanisme pasar, kompetisi
tender (Compulsory Competitive
Tendering-CCT), dan privatisasi perusahaan-perusahaan publik.
Perubahan akuntansi
dari BASIS KAS menjadi akuntansi BERBASIS AKRUAL merupakan bagian penting dari
proses reformasi sektor publik di negara-negara Anglo-Saxon. Tujuan
memperkenalkan sistem akuntansi akrual adalah untuk membantu meningkatkan
transparansi dan memperbaiki efisiensi dan efektifitas sektor publik.
O.
Catatan dalam Upaya
Pengembangan Akuntansi Pusat dan Daerah
Penggunaan single entry dan cash basis dalam sistem akuntansi
yang selama ini digunakan tidak memungkinkan disusunnya laporan keuangan daerah
yang akuntabel .Perlu adanya standar akuntansi keuangan yang mengatur sistem,
prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat dihasilkan
laporan pertanggungjawaban yang akuntabel, transparan dan dapat diperbandingkan
karena menggunakan dasar yang sama.Laporan keuangan sebagaimana disebut di atas
memungkinkan untuk digunakan sebagai dasar penilaian kinerja pemerintah.
Karena adanya
hubungan yang erat dalam hal kewenangan, fungsi, keterkaitan program dan
anggaran antara pemerintah pusat dengan darah, maka strategi pengembangan
akuntansi pemerintah pusat dan daerah harus dilakukan secara terintegrasi dan
mencerminkan keadilan.
P.
Lingkungan Sektor
Publik
a.
Otonomi Daerah
Otonomi Daerah merupakan kebijakan yang
dilakukan pada setiap wilayah dalam suatu tingkat mengacu pada desentralisasi.
Otonomi
Daerah dilakukan melalui desentralisasi yang menghasilkan 2 manfaat :
1. mendorong
peningkatan partisipasi, prakarsa dan krativitas masyarakat dalam pembangunan
serta mendorong pemerataan hasilnya.
2. Memperbaiki alokasi
sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan publik ke
tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi yang paling
lengkap.
TUGASSSSS !!!!!
b.
Akuntansi Sektor
Publik & Good Governance
Pengertian governance dapat diartikan sebagai cara
mengelola urusan-urusan publik. World Bank memberikan definisi governance
sebagai ”the way state power is used in managing economic and social resources
for development of society”. Sementara itu, United Nation Development Program
(UNDP) mendefinisikan governance sebagai “the exercise of political, economic,
and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels”. Dalam
hal ini, World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumber daya
sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat, sedangkan UNDP
lebih menekankan pada aspek politik, ekonomi, dan administratif dalam
pengelolaan negara.
Jika mengacu pada program World Bank dan UNDP,
orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk menciptakan good governance.
Pengertian good governance sering diartikan sebagai kepemerintahan yang baik.
Sementara itu, World Bank mendefinisikan good governance sebagai suatu
penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang
sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah
alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun
administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and
political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.
UNDP mendefinisikan
karakteristik dari Good Governance sebagai berikut:
a). Participation. Keterlibatan
masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Partisipasi
tersebut dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta
berpartisipasi secara konstruktif.
Adapun dalam
karakteristik ini pada akuntansi sektor publik pada ranah secara umum seperti
akuntansi pada mesjid, lembaga swadaya dan lainnya sudah melakukan keterbukaan dalam pelaporan
keuangan. Dimana saya pernah menemukan pada suatu media cetak bahwa laporan
keuangan mesjid telah melakukan perikatan dengan akuntan publik untuk
melaksanakan audit terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh pengurus
mesjid, dan kemudian dipublikasikan pada media cetak.
b). Rule of Law. Kerangka hukum yang
adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.
Adapun dalam
pemenuhan karakteristik ini dalam akuntansi sektor publik, masih dalam menuju
pada penguatan dan kejelasan dalam ranah hukum. Sehingga sekarang masyarakat
indonesia sudah mulai menyadari akan pentingnya sifat karakteristik Rule of Law
ini dalam akuntansi sektor publik.
c). Transparency. Transparansi
dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan
dengan kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh oleh yang
membutuhkan.
Adapun berbicara
tentang karakteristik transparasi ini dalam akuntansi sektor publik khususnya
akuntansi pemerintahan masih belum sepenuhnya melakukan hal ini. Karena masih
tertutupnya informasi terhadap masyarakat mengakibatkan kurangnya keterbukaan
pengetahuan akan laporan keuangan sektor pemerintahan.
d). Responsiveness. Lembaga-lembaga
publik harus cepat dan tanggap dalam melayani stakeholder.
Karakteristik ini
dalam akuntansi sektor publik dalam hal responsiveness masih dalam pengenalan
dan penyusunan penerapan prinsip-prinsip akuntansi. Sehingga belum sepenuhnya
melakukan pelayanan terhadap stakeholeder.
e). Consensuss
orientation. Berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.
Pelaporan keuangan
dalam sektor publik banyak disoroti dan kinerjanya mulai sangat diperhatikan. Akan
tetapi di Indonesia masih kurang dalam orientasi pada kepentingan masyarakat.
Sekarang sudah mulai bisa berharap, karena pemerintah mulai melirik akuntansi
sektor publik dalam penerapannya yang dimana dikeluarkannya PP 71 tahun 2010. Karakteristik
Consensuss orientation ini mulai diterapkan untuk kepentingan masyarakat,
karena stakeholder sektor publik sangat luas dan sering memerlukan laporan
keuangan dalam ranah akuntansi sektor publik.
f). Equity. Setiap masyarakat memiliki kesempatan
yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan.
Penerapan karakteristik equity ini apabila
sangat diperhatikan dalam akuntansi sektor publik akan memperketat pengawasan
terhadap pembuatan pelaporan keuangan. Sehingga terhindarlah penyelewengan
terhadap laporan keuangan publik dan berdampa positif terhadap pengamanan
keuangan negara. Yang dimana di Indonesia masih banyak terjadi penyimpangan
terhadap keuangan negara.
g). Efficiency &
effectiveness. Pengelolaan sumber daya publik dilakukan secara berdayaguna
(efisien) dan berhasil guna (efektif).
Di Indonesia pengelolaan
sumberdaya publik banyak diserahkan kepada pihak swasta sehingga pemasukan
kepada negara juga berkurang. Disini peran pemerintah dalam keberanian tegas
akan kemampuan sendiri dalam pengelolaan sumberdaya publik diperlukan untuk
menambah pemasukan negara.
h). Accountability. Pertanggungjawaban
kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan.
Di Indonesia menurut saya sudah mulai
melaksanakan accountability dalam penerapan akuntansi sektor publik. Karena
masyarakat sudah menyadari akan pentingnya hal ini.
i). Strategic vision. Penyelenggara
pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi jauh ke depan.
Di Indonesia mempunyai suatu cita-cita
masyarakat yaitu tercantum dalam UUD 1945. Akan tetapi dalam pelaksanaannya
masih perlu digalakkan dan dikuatkan. Agar terjalinnya penerapan sesuai dengan
UUD 1945.
c.
Akuntabilitas Publik
Adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent)
untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan
segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pemberi
amanah (principal) yang memiliki hak dan kewajiban untuk meminta pertaggungjawaban
tersebut.
Akuntabilitas terdiri atas 2 macam, yaitu :
1. Akuntabilitas Internal
2. Akuntabilitas Eksternal
d.
Privatisasi
Privatisasi adalah merupakan kebijakan publik
yang mengarahkan bahwa tidak ada alternative lain selain pasar yang dapat mengendalikan
ekonomi secara efisien, serta menyadari bahwa sebagian besar kegiatan
pembangunan ekonomi yang dilaksanakan selama ini seharusnya diserahkan kepada sektor
swasta . asumsi penyerahan pengelolaan pelayanan publik ke sektor swasta adalah
peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya yang dapat dicapai (Bastian,
2002).
3.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Akuntansi Sektor Publik
merupakan sebuahkegiatan jasa dalam rangka penyediaan informasi kuantitatif terutama
yang bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna pengambilan keputusan
ekonomi yang nalar dari pihak-pihak yang berkepentingan atas berbagai
alternatif arah tindakan.
Akuntansi
Sektor Publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas.
Tujuan
Akuntansi Sektor Publik, yaitu memberikaninformasi yang diperlukan untuk mengelola
secara tepat, efisiensi dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya
yang dipercayakan kepada organisasi dan memberikan informasi yang memungkinkan
bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab mengelola secara tepat
dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya dan
memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil
operasi pemerintah dan penggunaan dana publik.
DAFTAR PUSTAKA
Nordiawan, Deddi dan
Ayuningtyas Hertianti. 2002. Akuntansi
Sektor Publik.
Prof. Dr. Mardiasmo,
MBA,Ak. 2002. Akuntansi Sektor Publik. ANDI
Yogyakarta:
Yogyakarta.
Ulum MD, Ihyaul. 2008. Akuntansi Sektor Publik. UMM Press:
Malang.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
================================================
BalasHapusID303 Live Chat
LIVECHATS128
178.128.118.38
Situs Poker Online Uang Asli
Situs Judi Online Uang Asli
================================================
S128Cash Agen Betting Online Indonesia Terpercaya.
BalasHapusKami hadir untuk Anda semua para Pecinta Judi Online yang menyediakan semua permainan Populer, seperti :
- Sportsbook
- Live Casino
- Sabung Ayam Online
- IDN Poker
- Slot Games Online
- Tembak Ikan Online
- Klik4D
Disini, tidak hanya menyediakan Deposit / Withdraw melalui ATM. Tetapi Anda juga dapat melakukan deposit melalui OVO, GOPAY dan PULSA!!
HOT PROMO BONUS S128Cash :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Informasi lebih lanjut, bisa hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Rumus Judi Bola Over Under