Audit Laporan Keuangan
v
Pengertian audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan merupakan
bagian terpenting dari berbagai asssurance
services. Audit jenis ini berkaitan dengan kegiatan mempeeroleh dan
mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat
memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut dapat memberikan pendapat
apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP).
Audit laporan keuangan dari
perusahaan-perusahaan besar sangat diperlukan untuk memfungsikan pasar
sekuritas nasional. Secara signifikan audit laporan keuangan dapat menurunkan
resiko investor dan kreditor dalam membuat berbagai keputusan investasi dengan
tidak menggunakan informasi yang bermutu rendah.
v
Hubungan antara akuntansi dan auditing
Terdapat perbedaan yang signifikan
dalam metode, tujuan, dan pihak- pihak yang bertanggung jawab pada proses
akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dibandingkan dengan
proses audit laporan keuangan.
Metode akuntansi mencakup kegiatan
mengidentifikasi bukti dan transaksi yang dapat mempengaruhi entitas. Setelah
diidentifikasi, maka bukti dan transaksi ini diukur, dicatat, dikelompokkan,
serta dibuat ikhtisar dalam catatan-catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah
penyusunan dan distribusi laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principles/GAAP).
Tujuar. akhir akuntansi adalah komunikasi data yang relevan dan andal, sehingga
dapat berguna bagi pengambilan keputusan. Dengan demikian, akuntan:? adalah
suatu proses yang kreatif. Para pegawai entitas terlibat dalarr. proses
akuntansi ini, sedangkan tanggung jawab akhir untuk laporar. keuangan terletak
pada manajemen entitas.
Audit laporan keuangan yang khas
terdiri dari upaya memaham: bisnis dan industri klien serta mendapatkan dan
mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan manajemen, sehingga
memungkinkan auditor meneliti apakah pada kenyataannya laporan keuangan
tersebut telah menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi, serta arus kas secara wajar sesuai
dengan GAAP. Auditor bertanggung jawab untuk mematuhi standar auditing yang
berlaku umum (GAAS) dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, serta dalam
menerbitkan laporar. yang memuat kesimpulan auditor yang dinyatakan dalam
bentuk pendapat atau opini atas laporan keuangan. Tujuan utama audit laporan keuangan bukan untuk menciptakan
informasi baru, melainkan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen.
Hubungan antara akuntansi dan auditing dalam proses
pelaporan keuangan dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
AKUNTANSI AUDITING
Berpedoman pada GAAP Berpedoman pada GAAS
Tanggung Jawab Manajemen
Tanggung Jawab Auditor
Model pelaporan keuangan dewasa ini
berfokus pada pengukuran dan pelaporan transaksi dalam laporan keuangan. Proses
ini meliputi pertimbangan profesional penting yang digunakan dalam mengevaluasi
kewajaran estimasi akuntansi. Sebagai contoh, model pelaporan keuangan dewasa
ini mengharapkan manajemen membuat estimasi atas piutang usaha yang mungkin
tidak dapat tertagih di masa depan atau mungkin entitas berencana di masa depan
akan menjual persediaan yang ada saat ini pada tingkat harga yang cukup untuk
menutup biaya persediaan tersebut. Dewasa ini, tantangan yang paling besar
dalam audit berasal dari elemen-elemen bersifat prospektif yang melekat dalam
model pelaporan keuangan.
Perubahan sedang terjadi dewasa ini. Pada
tahun 1996, Komite Khusus Pelaporan Keuangan (Komite Jenkins) yang dibentuk
oleh AICPA mengusulkan model pelaporan bisnis yang lebih komprehensif yang
terdiri dari analisis data historis, informasi ke masa depan, serta
meningkatkan informasi latar belakang perusahaan. Dewasa ini FASB sedang
melaksana¬kan Proyek Penelitian Pelaporan Bisnis. Tujuan proyek ini adalah (1)
mengembangkan rekomendasi bagi pengungkapan jenis informasi bisnis tertentu
dari semua atau sebagian industri terpilih secara sukarela dan luas, sehingga
para pengguna laporan bisnis dapat terbantu dalam membuat keputusan investasi
mereka, dan (2) mempelajari sistem yang ada tentang pengiriman pelaporan bisnis
secara elektronik. Sementara FASB sedang melaksanakan proyek ini, profesi audit
juga sedang memper¬timbangkan bagaimana melakukan audit, atau memberikan bentuk
keyakinan baru sesuai persyaratan baru dalam pelaporan. Keyakinan audit secara
tepat waktu (real time) sudah terbentang di hadapan kita. Dalam Bab 22, dapat
dilihat berbagai ragam assnrance services baru yang sedang bergerak maju. Satu
hal yang pasti adalah bahwa auditing akan menjadi pekerjaan yang kian menarik
di masa depan.
Selain untuk menyelesaikan audit dan
menyatakan pendapat, dewasa ini auditor melakukan pemeriksaan pada bisnis secara
keseluruhan. Pemahaman auditor tentang keseluruhan bisnis tersebut menjadi
konteks bagi banyaknya pengujian audit, serta memposisikan auditor untuk
memberikan sejumlah jasa dan rekomendasi yang bernilai tambah. Pendekatan
komprehensif ini dipraktikkan oleh sejumlah kantor-kantor CPA besar yang
memberikan jasa audit dewasa ini.
v
Pembuktian dan pertimbangan profesional dalam audit laporan keuangan
Audit dilakukan berdasarkan asumsi
bahwa data laporan keuangan dapat diteliti untuk pembuktian. Data dikatakan
dapat diteliti untuk pembuk¬tian (verifiable) apabila ada dua atau lebih orang
yang memiliki kualifikas; dapat memberikan kesimpulan yang serupa dari data
yang diperiksa Kemampuan dapat diteliti untuk pembuktian (verifiability)
terutama berkaitan dengan tersedianya atestasi bukti pada validitas informasi
yanc sedang dipertimbangkan.
Pada beberapa disiplin, data dikatakan
dapat diteliti untuk pem-buktian hanya apabila para peneliti dapat membuktikan
dan mengata-: segala keraguan atau meyakini bahwa data tersebut adalah benar
atau palsu. Namun hal itu bukan merupakan kasus akuntansi dan auditing. Pada
kasus akuntansi dan auditing, nilai yang melekat pada penyisihar piutang
ragu-ragu atau beban provisi utang garansi tidak akan dapa: mencapai tingkat
kecermatan hitam atau putih.^kuntansi dan auditin; secara signifikan memerlukan
apa yang disebut pertimbangan profesional Oleh karena itu, auditor hanya
mencari dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas kewajaran (fairness)
laporan keuangan. Dalarr melakukan pemeriksaan, auditor memperoleh bukti-bukti
untu- meyakinkan validitas (validity) dan ketepatan perlakuan akuntansi atai
transaksi dan saldo. Dalam konteks ini, validitas berarti otentik, mantap atau
memiliki dasar yang kokoh, sedangkan ketepatan (propriety) berart sesuai dengan
aturan-aturan akuntansi yang ditetapkan serta kebiasaan yang ada.
Laporan keuangan memuat banyak asersi
spesifik tentang akun-akun tertentu. Sebagai contoh, asersi manajemen tentang
persediaan akan menyatakan bahwa persediaan memang benar-benar ada dan telah
dinilai dengan benar pada tingkat harga yang paling rendah antara harga
perolehan atau harga pasar (lower of cost or market). Dalam audit atas laporan
tersebut, bukti-bukti yang mendukung kesimpulan tentang keberadaan persediaan
bersifat lebih objektif dibandingkan dengan bukti bahwa persediaan yang ada
pada saat ini akan dapat dijual di kemudian hari tanpa menderita kerugian. Pada
umumnya, estimasi melekat pada hal-hal yang tidak pasti serta bergantung pada
kondisi-kondisi ekonomi. Akan tetapi faktor-faktor ekonomi berubah demikian
cepat. Karena pada dasarnya estimasi yang melekat tidak selalu tepat, maka
keterlibatan auditor hanya meyakinkan adanya kewajaran dan bukan suatu
kepastian. Berkaitan dengan konsep penyajian secara wajar, asumsi tentang
pembuktian merupakan dasar yang baik.
v
Kebutuhan akan audit laporan keuangan
Perlunya dilakukan audit independen
atas laporan keuangan dapat dilihat lebih lanjut pada empat kondisi berikut ini:
Pertentangan Kepentingan (Conflict of lnterest). Banyak pengguna
laporan keuangan yang memberikan perhatian tentang adanya pertentangan kepentingan
aktual ataupun potensial antara mereka sendiri dan manajemen entitas.
Kekhawatiran ini berkembang menjadi ketakutan bahwa laporan keuangan dengan
data yang menyertainya telah disusun sedemikian rupa oleh manajemen sehingga
menjadi bias untuk kepentingan manajemen. Pertentangan kepentingan juga dapat
terjadi di antara berbagai kelompok pengguna laporan keuang¬an seperti para
kreditor dan para pemegang saham. Oleh karena itu, para pengguna mencari
keyakinan dari auditor independen luar bahwa informasi tersebut telah (1) bebas
dari bias untuk kepentingan manajemen dan (2) netral untuk kepentingan berbagai
kelompok pengguna (dengan perkataan lain, informasi tidak disajikan sedemikian
rupa sehingga menguntungkan salah satu kelompok pengguna diatas kelompok
lainnya).
§ Konsekuensi (Consequence).
Laporan keuangan yang diterbitkan menyajikan informasi yang penting, dan dalam
beberapa kasus, merupakan satu-satunya sumber informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan investasi yang signifikan, peminjaman, serta keputusan
lainnya. Oleh karena itu, para pengguna menginginkan laporan keuangan tersebut
memuat sebanyak mungkin data yang relevan. Kebutuhan ini diakui oleh
persyaratan pengungkapan ekstensif yang ditetapkan oleh SEC atas
perusahaan-perusahaan yang berada di bawah yurisdiksinya. Karena keputusan yang
dibuat akar membawa konsekuensi ekonomi, sosial, dan konsekuensi lain yar.;
signifikan, maka para pengguna laporan akan melirik pada auditc: independen
untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangar telah disusun sesuai dengan
GAAP, termasuk semua pengungkap ar yang memadai.
§ Kompleksitas (Complexity).
Masalah akuntansi dan proses penyusur¬an laporan keuangan telah menjadi
demikian kompleks. Standar akuntansi dan pelaporan untuk sewa guna usaha (leasing), pensiur pajak penghasilan, dan
laba per lembar saham merupakan contoh- contoh dari fakta kompleksitas yang ada
dewasa ini. Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas, maka risiko salah
interpretasi dan risi timbulnya kesalahan yang tidak disengaja juga ikut
meningkat. Karena para pengguna merasa semakin sulit, atau bahkan mustahil
untuk untuk mengevaluasi sendiri mutu laporan keuangan, maka mereka mengandalkan
auditor independen untuk menilai mutu informan yang dimuat dalam laporan
keuangan.
§ Keterpencilan (Remoteness).
Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna yang paling pandai sekalipun
menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada catatan
akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas asersi laporan keuangar
karena adanya faktor jarak, waktu, dan biaya. Daripada mempercaya. mutu data
keuangan begitu saja, sekali lagi para pengguna lebih mengandalkan laporan
auditor independen untuk memenuhi kebutuhannya.
Empat kondisi di atas secara bersama-sama
membentuk adanya risiko informasi (information risk), yaitu risiko bahwa
laporan keuangan mungkr tidak benar, tidak lengkap, atau bias. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa audit laporan keuangan dapat meningkatkan kredibilitas
lapor ar keuangan dengan cara menekan risiko informasi.
v
Manfaat ekonomi suatu audit
Imbalan (fee) audit tahunan yang
dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti General Electric, IBM,
atau entitas pemerintah kota yang besar seperti New York City, dapat mendekati atau
bahkan melebihi angka $ 10 juta. Jadi, jelas bahwa manfaat ekonomi yang
diharapkan harus berasal dari audit itu sendiri untuk membenarkan biaya yang
demikiar besar. Beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan adalar
sebagai berikut:
- Akses
ke Pasar Modal. Sebagaimana
telah dibahas sebelumnya dikatakan bahwa perusahaan publik harus memenuhi
statuta (keten-tuan hukum) persyaratan audit terlebih dahulu, agar dapat
mencatat-kan sahamnya sebelum diperdagangkan di pasar modal A.S. sesuaa federal
securities acts. Selain itu, pasar modal dapat menambahkan persyaratannya
sendiri tentang pencatatan saham di pasar modal, samping ketentuan hukum
seperti tersebut di atas. Dengan demikiar. perusahaan akan ditolak untuk
mencatatkan sahamnya di pasar mo-dal, tanpa adanya audit terlebih dahulu.
- Biaya
Modal yang Lebih Rendah.
Seringkah perusahaan-perusahaan kecil meminta laporan keuangannya diaudit
agar dapat memperoleh pinjaman bank atau agar dapat memperoleh persyaratan
pinjaman yang lebih baik. Karena penurunan risiko informasi terkait dengan
laporan keuangan yang telah diaudit, maka kreditor dapat menawar¬kan
tingkat bunga yang lebih rendah, dan investor akan setuju untuk
mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih rendah atas investasi mereka.
- Penangguhan
Inefisiensi dan Kecurangan.
Penelitian menunjukkan bahwa apabila para pegawai mengetahui akan diadakan
audit independen, mereka akan menjadi lebih berhati-hati dan berusaha
sesedikit mungkin melakukan kesalahan dalam menjalankan fungsi akuntansi
dan menyalahgunakan aset perusahaan. Oleh karena itu, audit dapat
mendorong data dalam perusahaan menjadi lebih dapat diandalkan serta dapat
juga lebih menekan kerugian akibat peng-gelapan dan sebagainya. Selain
itu, dengan adanya fakta akan dilakukan penelitian atas asersi laporan
keuangan mereka juga dapat mengurangi kemungkinan manajemen melakukan
kecurangan dalam pelaporan keuangan.
- Peningkatan
Pengendalian dan Operasional. Berdasarkan observasi yang dibuat selama audit laporan keuangan,
seringkah auditor independen memberikan saran untuk meningkatkan
pengendalian serta mencapai efisiensi operasi yang lebih tinggi dalam
organisasi klien. Secara khusus, manfaat ekonomi ini sangat bernilai bagi
perusahaan skala kecil dan menengah.
Menurut pengamatan, pada umumnya
penerbitan laporan keuangan hanya memberikan sedikit pengaruh atau tidak
berpengaruh langsung pada harga pasar saham perusahaan. Hal ini dapat terjadi
karena seringkah manajemen telah menyampaikan hasil-hasil keuangan dan temuan
audit melalui siaran pers kepada wartawan keuangan sebelum laporan keuang¬an
secara resmi diterbitkan. Akan tetapi, pernyataan semacam itu dapat membantu
meyakinkan efisiensi pasar uang dengan cara mencegah atau membatasi penyebaran
informasi sebelumnya yang tidak akurat.
Para pengguna laporan keuangan
memperoleh manfaat dari keyakin¬an bahwa informasi tersebut bebas dari salah
saji yang material. Selain itu, manajemen dan dewan direksi juga memperoleh
manfaat dari hasil sampingan suatu audit. Biasanya para auditor memiliki
pengetahuan yang luas tentang risiko bisnis, praktik terbaik, serta ukuran
kinerja kunci yang terkait dengan suatu industri tertentu, sebagai hasil
pengalaman melaku-kan audit atas beberapa atau banyak perusahaan. Dengan
demikian, para auditor independen dari kantor akuntan dapat membagikan
pengetahuan mereka yang sangat berharga tersebut dengan manajemen. Seringkah
manajemen menghendaki adanya evaluasi auditor independen tentang isu-isu manajemen
bisnis selain laporan tentang kewajaran penyajian laporan keuangan mereka.
Berbagai ragam assurance services lain atau jasa konsultasi mungkin dapat
menjadi hasil sampingan auditor, ketika mereka melaksanakan audit.
SEC memberikan perhatian tentang hubungan
antara jasa audit dan jasa konsultasi. Setiap auditor harus menjaga
keseimbangan yang tipis antara melaksanakan audit, serta membiarkan manajemen
dan dewan direksi memetik keuntungan berupa manfaat ekonomi dari pengetahuan
auditor tentang perusahaan dan industri di mana perusahaan tersebut beroperasi.
v
Keterbatasan audit laporan keuangan
Suatu audit laporan keuangan yang
dilakukan sesuai GAAS memilik sejumlah keterbatasan yang melekat. Salah satunya
adalah bahwa audi¬tor bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang wajar. Berikut
ini adalah, dua batasan ekonomi penting yang dimaksud:
§ Biaya yang memadai
(reasonable cost). Pembatasan biaya audit dapat menimbulkan terbatasnya
pengujian, atau penarikan sampel dar. catatan akuntansi atau data pendukung
yang dilakukan secara selektif. Selain itu, auditor juga dapat memilih untuk
menguji sistem pengen¬dalian internal dan mendapatkan keyakinan dari sistem
pengendalian internal yang berfungsi dengan baik.
§ Jumlah waktu yang memadai
(reasonable length of time). Biasanya laporan auditor atas demikian banyak
perusahaan akan terbit dalam waktu tiga sampai lima minggu setelah tanggal
neraca. Hambatan, waktu ini dapat mempengaruhi jumlah bukti yang diperoleh tentang
peristiwa dan transaksi setelah tanggal neraca yang berdampak pada laporan
keuangan. Lebih lagi, hanya tersedia waktu yang demikian, singkat untuk
memisahkan ketidakpastian yang ada pada tangg; laporan keuangan.
Keterbatasan penting lainnya adalah
kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan untuk penyusunan laporan keuangan.
Berikut adalah dua keterbatasan penting yang berkaitan dengan kerangka kerja
akuntansi yang ditetapkan:
- Prinsip
akuntansi alternatif (alternative accounting principles).
GAAP memang memperbolehkan penggunaan prinsip akuntansi alternatif. Pengguna
laporan keuangan harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang pilihan
akuntansi yang dipilih oleh perusahaan dan akibatnya terhadap laporan
keuangan.
- Estimasi
akuntansi (accounting estimates). Estimasi
adalah bagian yang melekat dengan proses akuntansi, dan tidak seorang pun
termasuk auditor dapat meramalkan bagaimana hasil suatu ketidakpastian
itu. Suatu audit tidak dapat menambahkan ketepatan dan kepastian pada
laporan keuangan apabila faktor-faktor tersebut tidak ada.
Walaupun memiliki keterbatasan, namun audit atas
laporan keuangan akan menambah kredibilitas sebuah laporan keuangan.
v
Hubungan auditor independen
Dalam audit laporan keuangan, auditor
menjalin hubungan profesional dengan empat kelompok penting, yaitu (1)
manajemen, (2) dewan direksi dan komite audit, (3) auditor internal, dan (4)
pemegang saham.
ü Manajemen
Istilah manajemen
menunjuk pada kelompok perorangan yang secara aktif merencanakan, melakukan
koordinasi, serta mengendalikan jalannya operasi dan transaksi klien. Dalam
konteks auditing, manajemen menunjuk pada para pejabat perusahaan, pengawas,
dan personel kunci sebagai penyelia (supervisor).
Selama pelaksanaan
audit, terdapat interaksi luas antara auditor dar manajemen. Untuk mendapatkan
bukti yang diperlukan di dalam aud:: seringkali auditor memerlukan data rahasia
tentang entitas. Oleh karena itu, adalah mutlak untuk menjalin hubungan
berdasarkan saling mempercayai dan saling menghargai. Hubungan yang tegang dar
bermusuhan tidak akan mendatangkan manfaat sedikit pun. Pendekatan tipikal yang
harus dilakukan auditor terhadap asersi manajemen dar;- disebut sebagai
keraguan profesional (professional
skepticism). Hal ini berarti auditor tidak boleh tidak mempercayai asersi
manajemen, namur. juga tidak boleh begitu saja menerimanya tanpa memperhatikan
ke-benarannya. Auditor harus senantiasa menyadari perlunya mengevaluai- secara
objektif kondisi-kondisi yang sedang diamati serta bukti yang diperoleh selama
audit.
ü Dewan direksi dan komite
audit
Dewan direksi (board of directors) suatu perusahaan bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa perusahaan dioperasikan dengan cara terbaik untuk
kepentingan para pemegang saham. Hubungan auditor para direktur sebagian besar
tergantung pada komposisi dewan itu sendui Bila dewan terutama terdiri dari
para pejabat perusahaan, maka hubur car auditor, dewan dan manajemen pada
dasarnya adalah satu dan sama.
Namun, apabila
dewan terdiri dari sejumlah anggota yang berasa dari luar perusahaan, mungkin
terdapat hubungan yang sedikit berbeda. Anggota-anggota yang berasal dari luar
perusahaan bukanlah para peare atau pegawai perusahaan. Dalam hal ini, komite
audit (audit committee) yang ditunjuk
terutama terdiri dari anggota yang berasal dari luar dewan, dapat bertindak
sebagai penghubung antara auditor dan manajemen.
Selama dekade yang
lalu, terdapat kecenderungan meningkatnya penggunaan komite audit sebagai alat
untuk memperkuat independensi auditor. Fungsi suatu komite audit yang secara
langsung mempengaruhi auditor independen adalah:
Ø Mencalonkan kantor akuntan
publik untuk melaksanakan audit tahunan.
Ø Mendiskusikan lingkup audit
dengan auditor.
Ø Mengundang auditor secara
langsung untuk mengkomunikasikan masalah-masalah besar yang dijumpai selama
pelaksanaan audit.
Ø Mereview laporan keuangan dan
laporan auditor bersama auditor pada saat penyelesaian penugasan.
ü Auditor internal
Seorang auditor
independen biasanya memiliki hubungan kerja yang dekat dengan auditor internal
yang ada pada perusahaan klien. Sebagai contoh, manajemen dapat meminta auditor
independen untuk me-review kegiatan
auditor internal yang telah direncanakan untuk tahun berjalan serta melaporkan
mutu kerja mereka. Auditor independen juga memiliki kepentingan langsung dengan
pekerjaan auditor internal yang berkaitan dengan struktur pengendalian intern
klien. Lagi pula, memang diperbolehkan apabila auditor internal memberikan
bantuan langsung kepada auditor independen dalam melaksanakan audit laporan
keuangan.
Pekerjaan auditor
internal tidak dapat digunakan sebagai pengganti pekerjaan auditor independen.
Namun demikian, pekerjaan auditor intern dapat menjadi pelengkap yang penting
bagi auditor independen. Untuk menentukan pengaruh pekerjaan audit internal
terhadap audit, auditor independen harus, (1) mempertimbangkan kompetensi dan
objektivitas auditor internal dan (2) mengevaluasi mutu pekerjaan auditor
internal. Pada bab selanjutnya akan dijelaskan lebih banyak tentang auditor
internal ini.
ü Pemegang Saham
Para pemegang saham
sangat mengandalkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk mendapatkan
keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan tugas yang dibebankan dengan penuh
tanggung jawab. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggung jawab yang penting
kepada para pemegang saham sebagai pengguna utama laporan auditor. Selama
pelaksanaan suatu penugasan, auditor mungkin tidak berhubungan langsung dengan
para pemegang saham yang bukan pejabat, pegawai kunci, atau direktur perusahaan
klien. Namun demikian, auditor diper-bolehkan mengikuti rapat umum pemegang
saham serta memberikan tanggapan langsung atas pertanyaaan-pertanyaan para
pemegang saham.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Audit laporan keuangan merupakan bagian terpenting dari berbagai asssurance services. Audit jenis ini
berkaitan dengan kegiatan mempeeroleh dan mengevaluasi bukti tentang
laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah
laporan-laporan tersebut dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan
tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan transaksi
yang dapat mempengaruhi entitas. Setelah diidentifikasi, maka bukti dan
transaksi ini diukur, dicatat, dikelompokkan, serta dibuat ikhtisar dalam catatan-catatan
akuntansi. Hasil proses ini adalah penyusunan dan distribusi laporan keuangan
yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted
accounting principles/GAAP).
Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat
diteliti untuk pembuktian. Data dikatakan dapat diteliti untuk pembuk¬tian
(verifiable) apabila ada dua atau lebih orang yang memiliki kualifikas; dapat
memberikan kesimpulan yang serupa dari data yang diperiksa Kemampuan dapat
diteliti untuk pembuktian (verifiability) terutama berkaitan dengan tersedianya
atestasi bukti pada validitas informasi yanc sedang dipertimbangkan.
Estimasi adalah bagian yang melekat dengan proses akuntansi, dan tidak
seorang pun termasuk auditor dapat meramalkan bagaimana hasil suatu
ketidakpastian itu. Suatu audit tidak dapat menambahkan ketepatan dan kepastian
pada laporan keuangan apabila faktor-faktor tersebut tidak ada.
Walaupun memiliki
keterbatasan, namun audit atas laporan keuangan akan menambah kredibilitas
sebuah laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, Johnson, Kell. 2002. Modern
Auditing (Edisi Ketujuh ,jilid 1). Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar