Selasa, 19 November 2013

Audit Laporan Keuangan


Audit Laporan Keuangan


v   Pengertian audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan merupakan bagian terpenting dari berbagai asssurance services. Audit jenis ini berkaitan dengan kegiatan mempeeroleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Audit laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar sangat diperlukan untuk memfungsikan pasar sekuritas nasional. Secara signifikan audit laporan keuangan dapat menurunkan resiko investor dan kreditor dalam membuat berbagai keputusan investasi dengan tidak menggunakan informasi yang bermutu rendah.

v   Hubungan antara akuntansi dan auditing
Terdapat perbedaan yang signifikan dalam metode, tujuan, dan pihak- pihak yang bertanggung jawab pada proses akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dibandingkan dengan proses audit laporan keuangan.
Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan transaksi yang dapat mempengaruhi entitas. Setelah diidentifikasi, maka bukti dan transaksi ini diukur, dicatat, dikelompokkan, serta dibuat ikhtisar dalam catatan-catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah penyusunan dan distribusi laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principles/GAAP). Tujuar. akhir akuntansi adalah komunikasi data yang relevan dan andal, sehingga dapat berguna bagi pengambilan keputusan. Dengan demikian, akuntan:? adalah suatu proses yang kreatif. Para pegawai entitas terlibat dalarr. proses akuntansi ini, sedangkan tanggung jawab akhir untuk laporar. keuangan terletak pada manajemen entitas.
Audit laporan keuangan yang khas terdiri dari upaya memaham: bisnis dan industri klien serta mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan manajemen, sehingga memungkinkan auditor meneliti apakah pada kenyataannya laporan keuangan tersebut telah menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi, serta arus kas secara wajar sesuai dengan GAAP. Auditor bertanggung jawab untuk mematuhi standar auditing yang berlaku umum (GAAS) dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, serta dalam menerbitkan laporar. yang memuat kesimpulan auditor yang dinyatakan dalam bentuk pendapat atau opini atas laporan keuangan. Tujuan utama audit laporan keuangan bukan untuk menciptakan informasi baru, melainkan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen.
Hubungan antara akuntansi dan auditing dalam proses pelaporan keuangan dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
                  AKUNTANSI                                                                        AUDITING
          Berpedoman pada GAAP                                                    Berpedoman pada GAAS
       Tanggung Jawab Manajemen                                                 Tanggung Jawab Auditor
 

















Model pelaporan keuangan dewasa ini berfokus pada pengukuran dan pelaporan transaksi dalam laporan keuangan. Proses ini meliputi pertimbangan profesional penting yang digunakan dalam mengevaluasi kewajaran estimasi akuntansi. Sebagai contoh, model pelaporan keuangan dewasa ini mengharapkan manajemen membuat estimasi atas piutang usaha yang mungkin tidak dapat tertagih di masa depan atau mungkin entitas berencana di masa depan akan menjual persediaan yang ada saat ini pada tingkat harga yang cukup untuk menutup biaya persediaan tersebut. Dewasa ini, tantangan yang paling besar dalam audit berasal dari elemen-elemen bersifat prospektif yang melekat dalam model pelaporan keuangan.
 Perubahan sedang terjadi dewasa ini. Pada tahun 1996, Komite Khusus Pelaporan Keuangan (Komite Jenkins) yang dibentuk oleh AICPA mengusulkan model pelaporan bisnis yang lebih komprehensif yang terdiri dari analisis data historis, informasi ke masa depan, serta meningkatkan informasi latar belakang perusahaan. Dewasa ini FASB sedang melaksana¬kan Proyek Penelitian Pelaporan Bisnis. Tujuan proyek ini adalah (1) mengembangkan rekomendasi bagi pengungkapan jenis informasi bisnis tertentu dari semua atau sebagian industri terpilih secara sukarela dan luas, sehingga para pengguna laporan bisnis dapat terbantu dalam membuat keputusan investasi mereka, dan (2) mempelajari sistem yang ada tentang pengiriman pelaporan bisnis secara elektronik. Sementara FASB sedang melaksanakan proyek ini, profesi audit juga sedang memper¬timbangkan bagaimana melakukan audit, atau memberikan bentuk keyakinan baru sesuai persyaratan baru dalam pelaporan. Keyakinan audit secara tepat waktu (real time) sudah terbentang di hadapan kita. Dalam Bab 22, dapat dilihat berbagai ragam assnrance services baru yang sedang bergerak maju. Satu hal yang pasti adalah bahwa auditing akan menjadi pekerjaan yang kian menarik di masa depan.
Selain untuk menyelesaikan audit dan menyatakan pendapat, dewasa ini auditor melakukan pemeriksaan pada bisnis secara keseluruhan. Pemahaman auditor tentang keseluruhan bisnis tersebut menjadi konteks bagi banyaknya pengujian audit, serta memposisikan auditor untuk memberikan sejumlah jasa dan rekomendasi yang bernilai tambah. Pendekatan komprehensif ini dipraktikkan oleh sejumlah kantor-kantor CPA besar yang memberikan jasa audit dewasa ini.



v   Pembuktian dan pertimbangan profesional dalam audit laporan keuangan
Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat diteliti untuk pembuktian. Data dikatakan dapat diteliti untuk pembuk¬tian (verifiable) apabila ada dua atau lebih orang yang memiliki kualifikas; dapat memberikan kesimpulan yang serupa dari data yang diperiksa Kemampuan dapat diteliti untuk pembuktian (verifiability) terutama berkaitan dengan tersedianya atestasi bukti pada validitas informasi yanc sedang dipertimbangkan.
Pada beberapa disiplin, data dikatakan dapat diteliti untuk pem-buktian hanya apabila para peneliti dapat membuktikan dan mengata-: segala keraguan atau meyakini bahwa data tersebut adalah benar atau palsu. Namun hal itu bukan merupakan kasus akuntansi dan auditing. Pada kasus akuntansi dan auditing, nilai yang melekat pada penyisihar piutang ragu-ragu atau beban provisi utang garansi tidak akan dapa: mencapai tingkat kecermatan hitam atau putih.^kuntansi dan auditin; secara signifikan memerlukan apa yang disebut pertimbangan profesional Oleh karena itu, auditor hanya mencari dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas kewajaran (fairness) laporan keuangan. Dalarr melakukan pemeriksaan, auditor memperoleh bukti-bukti untu- meyakinkan validitas (validity) dan ketepatan perlakuan akuntansi atai transaksi dan saldo. Dalam konteks ini, validitas berarti otentik, mantap atau memiliki dasar yang kokoh, sedangkan ketepatan (propriety) berart sesuai dengan aturan-aturan akuntansi yang ditetapkan serta kebiasaan yang ada.
Laporan keuangan memuat banyak asersi spesifik tentang akun-akun tertentu. Sebagai contoh, asersi manajemen tentang persediaan akan menyatakan bahwa persediaan memang benar-benar ada dan telah dinilai dengan benar pada tingkat harga yang paling rendah antara harga perolehan atau harga pasar (lower of cost or market). Dalam audit atas laporan tersebut, bukti-bukti yang mendukung kesimpulan tentang keberadaan persediaan bersifat lebih objektif dibandingkan dengan bukti bahwa persediaan yang ada pada saat ini akan dapat dijual di kemudian hari tanpa menderita kerugian. Pada umumnya, estimasi melekat pada hal-hal yang tidak pasti serta bergantung pada kondisi-kondisi ekonomi. Akan tetapi faktor-faktor ekonomi berubah demikian cepat. Karena pada dasarnya estimasi yang melekat tidak selalu tepat, maka keterlibatan auditor hanya meyakinkan adanya kewajaran dan bukan suatu kepastian. Berkaitan dengan konsep penyajian secara wajar, asumsi tentang pembuktian merupakan dasar yang baik.

v   Kebutuhan akan audit laporan keuangan
Perlunya dilakukan audit independen atas laporan keuangan dapat dilihat lebih lanjut pada empat kondisi berikut ini: Pertentangan Kepentingan (Conflict of lnterest). Banyak pengguna laporan keuangan yang memberikan perhatian tentang adanya pertentangan kepentingan aktual ataupun potensial antara mereka sendiri dan manajemen entitas. Kekhawatiran ini berkembang menjadi ketakutan bahwa laporan keuangan dengan data yang menyertainya telah disusun sedemikian rupa oleh manajemen sehingga menjadi bias untuk kepentingan manajemen. Pertentangan kepentingan juga dapat terjadi di antara berbagai kelompok pengguna laporan keuang¬an seperti para kreditor dan para pemegang saham. Oleh karena itu, para pengguna mencari keyakinan dari auditor independen luar bahwa informasi tersebut telah (1) bebas dari bias untuk kepentingan manajemen dan (2) netral untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna (dengan perkataan lain, informasi tidak disajikan sedemikian rupa sehingga menguntungkan salah satu kelompok pengguna diatas kelompok lainnya).

§      Konsekuensi (Consequence). Laporan keuangan yang diterbitkan menyajikan informasi yang penting, dan dalam beberapa kasus, merupakan satu-satunya sumber informasi yang digunakan untuk membuat keputusan investasi yang signifikan, peminjaman, serta keputusan lainnya. Oleh karena itu, para pengguna menginginkan laporan keuangan tersebut memuat sebanyak mungkin data yang relevan. Kebutuhan ini diakui oleh persyaratan pengungkapan ekstensif yang ditetapkan oleh SEC atas perusahaan-perusahaan yang berada di bawah yurisdiksinya. Karena keputusan yang dibuat akar membawa konsekuensi ekonomi, sosial, dan konsekuensi lain yar.; signifikan, maka para pengguna laporan akan melirik pada auditc: independen untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangar telah disusun sesuai dengan GAAP, termasuk semua pengungkap ar yang memadai.

§    Kompleksitas (Complexity). Masalah akuntansi dan proses penyusur¬an laporan keuangan telah menjadi demikian kompleks. Standar akuntansi dan pelaporan untuk sewa guna usaha (leasing), pensiur pajak penghasilan, dan laba per lembar saham merupakan contoh- contoh dari fakta kompleksitas yang ada dewasa ini. Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas, maka risiko salah interpretasi dan risi timbulnya kesalahan yang tidak disengaja juga ikut meningkat. Karena para pengguna merasa semakin sulit, atau bahkan mustahil untuk untuk mengevaluasi sendiri mutu laporan keuangan, maka mereka mengandalkan auditor independen untuk menilai mutu informan yang dimuat dalam laporan keuangan.

§    Keterpencilan (Remoteness). Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna yang paling pandai sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas asersi laporan keuangar karena adanya faktor jarak, waktu, dan biaya. Daripada mempercaya. mutu data keuangan begitu saja, sekali lagi para pengguna lebih mengandalkan laporan auditor independen untuk memenuhi kebutuhannya.

Empat kondisi di atas secara bersama-sama membentuk adanya risiko informasi (information risk), yaitu risiko bahwa laporan keuangan mungkr tidak benar, tidak lengkap, atau bias. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa audit laporan keuangan dapat meningkatkan kredibilitas lapor ar keuangan dengan cara menekan risiko informasi.




v   Manfaat ekonomi suatu audit
Imbalan (fee) audit tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti General Electric, IBM, atau entitas pemerintah kota yang besar seperti New York City, dapat mendekati atau bahkan melebihi angka $ 10 juta. Jadi, jelas bahwa manfaat ekonomi yang diharapkan harus berasal dari audit itu sendiri untuk membenarkan biaya yang demikiar besar. Beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan adalar sebagai berikut:

  • Akses ke Pasar Modal. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya dikatakan bahwa perusahaan publik harus memenuhi statuta (keten-tuan hukum) persyaratan audit terlebih dahulu, agar dapat mencatat-kan sahamnya sebelum diperdagangkan di pasar modal A.S. sesuaa federal securities acts. Selain itu, pasar modal dapat menambahkan persyaratannya sendiri tentang pencatatan saham di pasar modal, samping ketentuan hukum seperti tersebut di atas. Dengan demikiar. perusahaan akan ditolak untuk mencatatkan sahamnya di pasar mo-dal, tanpa adanya audit terlebih dahulu.

  • Biaya Modal yang Lebih Rendah. Seringkah perusahaan-perusahaan kecil meminta laporan keuangannya diaudit agar dapat memperoleh pinjaman bank atau agar dapat memperoleh persyaratan pinjaman yang lebih baik. Karena penurunan risiko informasi terkait dengan laporan keuangan yang telah diaudit, maka kreditor dapat menawar¬kan tingkat bunga yang lebih rendah, dan investor akan setuju untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih rendah atas investasi mereka.

  • Penangguhan Inefisiensi dan Kecurangan. Penelitian menunjukkan bahwa apabila para pegawai mengetahui akan diadakan audit independen, mereka akan menjadi lebih berhati-hati dan berusaha sesedikit mungkin melakukan kesalahan dalam menjalankan fungsi akuntansi dan menyalahgunakan aset perusahaan. Oleh karena itu, audit dapat mendorong data dalam perusahaan menjadi lebih dapat diandalkan serta dapat juga lebih menekan kerugian akibat peng-gelapan dan sebagainya. Selain itu, dengan adanya fakta akan dilakukan penelitian atas asersi laporan keuangan mereka juga dapat mengurangi kemungkinan manajemen melakukan kecurangan dalam pelaporan keuangan.

  • Peningkatan Pengendalian dan Operasional. Berdasarkan observasi yang dibuat selama audit laporan keuangan, seringkah auditor independen memberikan saran untuk meningkatkan pengendalian serta mencapai efisiensi operasi yang lebih tinggi dalam organisasi klien. Secara khusus, manfaat ekonomi ini sangat bernilai bagi perusahaan skala kecil dan menengah.

Menurut pengamatan, pada umumnya penerbitan laporan keuangan hanya memberikan sedikit pengaruh atau tidak berpengaruh langsung pada harga pasar saham perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena seringkah manajemen telah menyampaikan hasil-hasil keuangan dan temuan audit melalui siaran pers kepada wartawan keuangan sebelum laporan keuang¬an secara resmi diterbitkan. Akan tetapi, pernyataan semacam itu dapat membantu meyakinkan efisiensi pasar uang dengan cara mencegah atau membatasi penyebaran informasi sebelumnya yang tidak akurat.

Para pengguna laporan keuangan memperoleh manfaat dari keyakin¬an bahwa informasi tersebut bebas dari salah saji yang material. Selain itu, manajemen dan dewan direksi juga memperoleh manfaat dari hasil sampingan suatu audit. Biasanya para auditor memiliki pengetahuan yang luas tentang risiko bisnis, praktik terbaik, serta ukuran kinerja kunci yang terkait dengan suatu industri tertentu, sebagai hasil pengalaman melaku-kan audit atas beberapa atau banyak perusahaan. Dengan demikian, para auditor independen dari kantor akuntan dapat membagikan pengetahuan mereka yang sangat berharga tersebut dengan manajemen. Seringkah manajemen menghendaki adanya evaluasi auditor independen tentang isu-isu manajemen bisnis selain laporan tentang kewajaran penyajian laporan keuangan mereka. Berbagai ragam assurance services lain atau jasa konsultasi mungkin dapat menjadi hasil sampingan auditor, ketika mereka melaksanakan audit.

SEC memberikan perhatian tentang hubungan antara jasa audit dan jasa konsultasi. Setiap auditor harus menjaga keseimbangan yang tipis antara melaksanakan audit, serta membiarkan manajemen dan dewan direksi memetik keuntungan berupa manfaat ekonomi dari pengetahuan auditor tentang perusahaan dan industri di mana perusahaan tersebut beroperasi.

v   Keterbatasan audit laporan keuangan
Suatu audit laporan keuangan yang dilakukan sesuai GAAS memilik sejumlah keterbatasan yang melekat. Salah satunya adalah bahwa audi¬tor bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang wajar. Berikut ini adalah, dua batasan ekonomi penting yang dimaksud:

§  Biaya yang memadai (reasonable cost). Pembatasan biaya audit dapat menimbulkan terbatasnya pengujian, atau penarikan sampel dar. catatan akuntansi atau data pendukung yang dilakukan secara selektif. Selain itu, auditor juga dapat memilih untuk menguji sistem pengen¬dalian internal dan mendapatkan keyakinan dari sistem pengendalian internal yang berfungsi dengan baik.

§  Jumlah waktu yang memadai (reasonable length of time). Biasanya laporan auditor atas demikian banyak perusahaan akan terbit dalam waktu tiga sampai lima minggu setelah tanggal neraca. Hambatan, waktu ini dapat mempengaruhi jumlah bukti yang diperoleh tentang peristiwa dan transaksi setelah tanggal neraca yang berdampak pada laporan keuangan. Lebih lagi, hanya tersedia waktu yang demikian, singkat untuk memisahkan ketidakpastian yang ada pada tangg; laporan keuangan.

Keterbatasan penting lainnya adalah kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan untuk penyusunan laporan keuangan. Berikut adalah dua keterbatasan penting yang berkaitan dengan kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan:

  • Prinsip akuntansi alternatif (alternative accounting principles). GAAP memang memperbolehkan penggunaan prinsip akuntansi alternatif. Pengguna laporan keuangan harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang pilihan akuntansi yang dipilih oleh perusahaan dan akibatnya terhadap laporan keuangan.

  • Estimasi akuntansi (accounting estimates). Estimasi adalah bagian yang melekat dengan proses akuntansi, dan tidak seorang pun termasuk auditor dapat meramalkan bagaimana hasil suatu ketidakpastian itu. Suatu audit tidak dapat menambahkan ketepatan dan kepastian pada laporan keuangan apabila faktor-faktor tersebut tidak ada.

Walaupun memiliki keterbatasan, namun audit atas laporan keuangan akan menambah kredibilitas sebuah laporan keuangan.

v   Hubungan auditor independen
Dalam audit laporan keuangan, auditor menjalin hubungan profesional dengan empat kelompok penting, yaitu (1) manajemen, (2) dewan direksi dan komite audit, (3) auditor internal, dan (4) pemegang saham.

ü  Manajemen
Istilah manajemen menunjuk pada kelompok perorangan yang secara aktif merencanakan, melakukan koordinasi, serta mengendalikan jalannya operasi dan transaksi klien. Dalam konteks auditing, manajemen menunjuk pada para pejabat perusahaan, pengawas, dan personel kunci sebagai penyelia (supervisor).
Selama pelaksanaan audit, terdapat interaksi luas antara auditor dar manajemen. Untuk mendapatkan bukti yang diperlukan di dalam aud:: seringkali auditor memerlukan data rahasia tentang entitas. Oleh karena itu, adalah mutlak untuk menjalin hubungan berdasarkan saling mempercayai dan saling menghargai. Hubungan yang tegang dar bermusuhan tidak akan mendatangkan manfaat sedikit pun. Pendekatan tipikal yang harus dilakukan auditor terhadap asersi manajemen dar;- disebut sebagai keraguan profesional (professional skepticism). Hal ini berarti auditor tidak boleh tidak mempercayai asersi manajemen, namur. juga tidak boleh begitu saja menerimanya tanpa memperhatikan ke-benarannya. Auditor harus senantiasa menyadari perlunya mengevaluai- secara objektif kondisi-kondisi yang sedang diamati serta bukti yang diperoleh selama audit.

ü  Dewan direksi dan komite audit
Dewan direksi (board of directors) suatu perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan dioperasikan dengan cara terbaik untuk kepentingan para pemegang saham. Hubungan auditor para direktur sebagian besar tergantung pada komposisi dewan itu sendui Bila dewan terutama terdiri dari para pejabat perusahaan, maka hubur car auditor, dewan dan manajemen pada dasarnya adalah satu dan sama.
Namun, apabila dewan terdiri dari sejumlah anggota yang berasa dari luar perusahaan, mungkin terdapat hubungan yang sedikit berbeda. Anggota-anggota yang berasal dari luar perusahaan bukanlah para peare atau pegawai perusahaan. Dalam hal ini, komite audit (audit committee) yang ditunjuk terutama terdiri dari anggota yang berasal dari luar dewan, dapat bertindak sebagai penghubung antara auditor dan manajemen.
Selama dekade yang lalu, terdapat kecenderungan meningkatnya penggunaan komite audit sebagai alat untuk memperkuat independensi auditor. Fungsi suatu komite audit yang secara langsung mempengaruhi auditor independen adalah:
Ø  Mencalonkan kantor akuntan publik untuk melaksanakan audit tahunan.
Ø  Mendiskusikan lingkup audit dengan auditor.
Ø  Mengundang auditor secara langsung untuk mengkomunikasikan masalah-masalah besar yang dijumpai selama pelaksanaan audit.
Ø  Mereview laporan keuangan dan laporan auditor bersama auditor pada saat penyelesaian penugasan.



ü  Auditor internal
Seorang auditor independen biasanya memiliki hubungan kerja yang dekat dengan auditor internal yang ada pada perusahaan klien. Sebagai contoh, manajemen dapat meminta auditor independen untuk me-review kegiatan auditor internal yang telah direncanakan untuk tahun berjalan serta melaporkan mutu kerja mereka. Auditor independen juga memiliki kepentingan langsung dengan pekerjaan auditor internal yang berkaitan dengan struktur pengendalian intern klien. Lagi pula, memang diperbolehkan apabila auditor internal memberikan bantuan langsung kepada auditor independen dalam melaksanakan audit laporan keuangan.
Pekerjaan auditor internal tidak dapat digunakan sebagai pengganti pekerjaan auditor independen. Namun demikian, pekerjaan auditor intern dapat menjadi pelengkap yang penting bagi auditor independen. Untuk menentukan pengaruh pekerjaan audit internal terhadap audit, auditor independen harus, (1) mempertimbangkan kompetensi dan objektivitas auditor internal dan (2) mengevaluasi mutu pekerjaan auditor internal. Pada bab selanjutnya akan dijelaskan lebih banyak tentang auditor internal ini.

ü  Pemegang Saham
Para pemegang saham sangat mengandalkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan tugas yang dibebankan dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggung jawab yang penting kepada para pemegang saham sebagai pengguna utama laporan auditor. Selama pelaksanaan suatu penugasan, auditor mungkin tidak berhubungan langsung dengan para pemegang saham yang bukan pejabat, pegawai kunci, atau direktur perusahaan klien. Namun demikian, auditor diper-bolehkan mengikuti rapat umum pemegang saham serta memberikan tanggapan langsung atas pertanyaaan-pertanyaan para pemegang saham.






BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
   Audit laporan keuangan merupakan bagian terpenting dari berbagai asssurance services. Audit jenis ini berkaitan dengan kegiatan mempeeroleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan transaksi yang dapat mempengaruhi entitas. Setelah diidentifikasi, maka bukti dan transaksi ini diukur, dicatat, dikelompokkan, serta dibuat ikhtisar dalam catatan-catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah penyusunan dan distribusi laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principles/GAAP).

   Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat diteliti untuk pembuktian. Data dikatakan dapat diteliti untuk pembuk¬tian (verifiable) apabila ada dua atau lebih orang yang memiliki kualifikas; dapat memberikan kesimpulan yang serupa dari data yang diperiksa Kemampuan dapat diteliti untuk pembuktian (verifiability) terutama berkaitan dengan tersedianya atestasi bukti pada validitas informasi yanc sedang dipertimbangkan.

    Estimasi adalah bagian yang melekat dengan proses akuntansi, dan tidak seorang pun termasuk auditor dapat meramalkan bagaimana hasil suatu ketidakpastian itu. Suatu audit tidak dapat menambahkan ketepatan dan kepastian pada laporan keuangan apabila faktor-faktor tersebut tidak ada.

Walaupun memiliki keterbatasan, namun audit atas laporan keuangan akan menambah kredibilitas sebuah laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA


Boynton, Johnson, Kell. 2002. Modern Auditing (Edisi Ketujuh ,jilid 1). Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar